top of page

Ciri-ciri pembelajaran di LB-LIA

  • Writer: LB-LIA Jogja
    LB-LIA Jogja
  • Dec 12, 2016
  • 2 min read

Berpengalaman dalam dunia pendidikan selama 54 tahun, LBPP LIA mewujudkan “A Commitment to Quality Learning” dengan menjadikan 3 prinsip pembelajaran berikut ini sebagai pengutamaan :


Fun Learning

Bahasa Inggris sering dianggap sebagai “momok” bagi sebagian besar siswa, pemahaman ini tidak terlepas dari pengalaman terdahulu yang didapat siswa ketika belajar bahasa Inggris. Ketika pembelajaran bahasa Inggris dilakukan dengan pendekatan dan metode yang tidak tepat, maka belajar bahasa Inggris menjadi tidak menyenangkan.

Berdasarkan pemahaman akan latar belakang seperti itulah pembelajaran bahasa Inggris di LBPP LIA dirancang sedemikian rupa agar para siswa “menyukai” bahasa Inggris. Hal ini diwujudkan melalui penggunaan buku materi yang menarik dan menantang, profil guru yang ramah, penggunaan teknik pengajaran yang menyenangkan, misalnya game, dan utamanya para siswa akan merasa senang karena kemajuan yang telah diraih.


Learning How to Learn

Pembelajaran bahasa Inggris di LBPP LIA Yogyakarta tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga sangat menghargai proses pembelajaran.

Mengingat bahwa bahasa Inggris masih merupakan bahasa asing, maka para siswa harus memahami bahwa latihan dan kebiasaan menggunakan bahasa Inggris merupakan sebuah kebutuhan mutlak. Disamping itu, para siswa harus membuang jauh keengganan untuk berlatih dan rasa malu untuk berbuat salah. Kesalahan dalam latihan penguasaan sebuah bahasa pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai sebuah strategi pembelajaran.

Akhirnya, para siswa diharapkan mampu mengenali “learning style" masing-masing dan secara mandiri mau mengembangkan kemampuan bahasa Inggrisnya.


Learning More Than Just English

Pembelajaran bahasa Inggris di LBPP LIA Yogyakarta tidak semata-mata diarahkan ke pencapaian kemampuan bahasa Inggris, namun juga mencakup tujuan pembelajaran secara “holistik”. Kegiatan belajar mengajar diharapkan mampu mengembangkan kepribadian para siswa secara utuh sebagai manusia.

Dalam mencapai tujuan tersebut di atas, kedisiplinan, kejujuran, pengembangan sikap, dan kemandirian tercermin dalam tahapan kegiatan belajar mengajar. Salah satu contohnya adalah pemberlakuan batas minimal kehadiran untuk mendidik para siswa agar bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang dilakukan dan memahami konsep bahwa penguasaan bahasa merupakan sebuah proses.

Siswa juga dituntut untuk memiliki wawasan yang luas mengingat proses pembelajaran menggunakan beragam topik sebagai media, misalnya dalam kegiatan diskusi.

Selain memperluas wawasan, kegiatan pembelajaran juga mendukung terciptanya kerjasama antar siswa, toleransi terhadap perbedaan, dan semangat untuk berkompetisi.


 
 
 

Comments


Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

LB LIA Jogjakarta, a commitment to quality learning

bottom of page